Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 20:00:23【Resep】943 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu. ANTARA/HO-KemenPPPAJakarta (ANTAR

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak seluruh pihak, baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, media, dan juga masyarakat, untuk memperkuat kembali sistem perlindungan anak yang harus berfungsi secara menyeluruh dan saling terhubung
"Ketika terjadi kasus anak cacingan, keracunan makanan, atau stunting, pertanyaannya bukan hanya siapa yang harus bertanggung jawab, tapi bagaimana setiap kementerian/lembaga berperan sesuai fungsi masing-masing," kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikangakannya menanggapi kasus infeksi cacing pada anak di Bengkulu.
Pribudiarta Nur Sitepu menjelaskan masalah kesehatan anak, termasuk kasus cacingan pada anak, berkaitan erat dengan faktor sosial dan ekonomi keluarga.
"Ada masalah kemiskinan, sehingga kementerian di bidang perekonomian seperti Kementerian Koperasi dan UKM dapat mendorong kewirausahaan perempuan atau kementerian lain seperti Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dapat memperkuat program kesejahteraan keluarga," kata Pribudiarta Nur Sitepu.
Baca juga: Gubernur Bengkulu nyangakan dua balita cacingan berat telah sembuh
Kemudian faktor lainnya, seperti anak tinggal di rumah ngak layak huni atau lingkungan dengan sanitasi buruk, maka Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat mengambil langkah perbaikan infrastruktur.
Sementara itu, terkait faktor gizi buruk, Badan Gizi Nasional (BGN) berperan memastikan akses gizi yang baik bagi anak.
Pada pertengahan September 2025, Pemerintah Kabupaten Seluma menemukan kasus dua balita cacingan.
Dua balita tersebut kakak adik yang berusia 4 tahun dan 1 tahun 8 bulan, mereka merupakan warga Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
Kedua balita itu akhirnya dirujuk dari RSUD Talo Seluma ke RS M Yunus Bengkulu untuk mendapatkan perawatan intensif pada 16 dan 17 September 2025.
Kini dua balita adik kakak tersebut telah sembuh dan kembali ke keluarga.
Sementara sebelumnya, pada Juli, terjadi kasus cacingan pada balita perempuan berinisial R (4) di Sukabumi, Jawa Barat, yang berujung korban meninggal dunia.
Baca juga: Menko PM minta Kemenkes mendata semua kasus cacingan anak di Tanah Air
Suka(6391)
Sebelumnya: Media Hamas Sebut Kerugian Perang di Gaza Lampaui 70 Miliar Dolar AS
Selanjutnya: Menyambut penerbang dari bumi utara
Artikel Terkait
- Kemenbud tetapkan Cingkhui Aceh Jaya jadi warisan budaya ngak benda RI
- Sekjen ARUN harap dapur MBG bisa jadi pusat pembelajaran gizi seimbang
- Cegah penambahan populasi, KPKP Jakut targetkan sterilisasi 250 kucing
- Menggeser pusat gravitasi ekonomi Indonesia
- Danone ajak orang tua sadar tanda alergi susu sapi sejak dini
- Cegah penyakit, pencantuman label peringatan produk tinggi GGL didesak
- Dokter tegaskan pentingnya pencegahan osteoporosis sejak dini
- Polda NTT rutin cek keamanan menu MBG sebelum didistribusikan
- Akademisi nilai kurikulum Sekolah Rakyat mampu entaskan kemiskinan
- Jenama perawatan kulit Bali berkomitmen kurangi limbah plastik
Resep Populer
Rekomendasi

Radiasi UV semakin tinggi, ini imbauan BMKG beserta pencegahannya

Sekitar 350 keluarga di Sudan berjalan kaki 50 km untuk mengungsi

BPKP Kalbar awasi kualitas gizi dan akuntabilitas program MBG

Gaya hidup sehat dan latihan beban bantu cegah osteoporosis

Lokasi shelter di Jakarta yang cocok untuk adopsi & rawat hewan liar

Kriminal kemarin, tersangka korupsi ekspor lalu sabu lewat ayam kecap

Prabowo: Indonesia

70 persen serangan beruang di Jepang terjadi di area hunian manusia